Guru SMK BK Larantuka Akui Kesalahannya, Pelaku dan Korban Lakukan Upaya Damai

- 15 Agustus 2023, 12:47 WIB
Kasus kekerasan oleh oknum guru terhadap siswa SMK Bina Karya Larantuka yang diduga dilakukan oleh oknum guru juga selaku kepala asrama berakhir damai usai kedua bela pihak bersepakat saling memaafkan satu sama lain dan tempuh jalur Restorative justice.
Kasus kekerasan oleh oknum guru terhadap siswa SMK Bina Karya Larantuka yang diduga dilakukan oleh oknum guru juga selaku kepala asrama berakhir damai usai kedua bela pihak bersepakat saling memaafkan satu sama lain dan tempuh jalur Restorative justice. /Ama Boro/

Suara Lamaholot.com - Kasus kekerasan terhadap siswa SMK Bina Karya Larantuka yang diduga dilakukan oleh oknum guru juga selaku kepala asrama berakhir damai usai kedua bela pihak bersepakat saling memaafkan satu sama lain dan tempuh jalur Restorative justice.

Bertempat di Mapolres Flores Timur, Senin 14 Agustus 2023, kedua bersepakat damai dan kedua pihak langsung difasilitasi Unit Reskrim Flotim untuk terapakan Restorative Justice sesuai dengan Peraturan Kapolri.

Menanggapi hal ini Kasat Reskrim IPTU Lasarus Martinus Ahab La'a SH, menjelaskan, terkait kesepakatan damai kedua bela pihak dirinya tidak bisa menolak karena sudah ada kesepakatan bersama dan sesuai arahan peraturan Kapolri maka kasus ini diselesaikan secara Restorative Justice.

Baca Juga: Makin Garang! Rusia Berencana akan Pasang Rudal Hiperzonik Zircon Perkuat Angkatan Perangnya

"Proses penangan sudah kami laksanakan sesuai prosedur yakni pemeriksaan saksi, korban dan terduga pelaku. Kemudian setelah itu kami juga telah mendapatkan surat pernyataan damai baik dari korban maupun pelaku, serta sudah menerima juga surat penarikan laporan polisi dari pihak keluarga korban dan semuanya sudah kami pertemukan dan dari kesepakatan bersama maka kami terapkan Restorative Justice sesuai peraturan Kapolri," tegas IPTU Lasarus.

Untuk itu perkara ini secara resmi telah selesai, Bruder Nelson selaku guru dan kepala asrama dari siswa SMK Bina Karya korban terduga kekerasan. Memohon maaf kepada korban dan juga keluarga korban serta berjiwa besar telah mengakui perbuatan dan kesalahannya.

"Langkah-langkah yang saya ambil dengan melakukan mediasi terhadap korban dan keluarga korban yang difasilitasi langsung oleh kepala desa Pandai. Saya sendiri mengakui perbuatan dan kesalahan untuk itu saya siap bertanggung jawab terhadap korban," ungkap Bruder Nelson.

Baca Juga: Makin Garang! Rusia Berencana akan Pasang Rudal Hiperzonik Zircon Perkuat Angkatan Perangnya

Ia pun secara pribadi siap untuk mengobati luka-luka yang dialami siswa dan siap membantu pemulihan psikis terhadap siswanya.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah