Histori Perjalanan CRS di Indonesia, Khususnya di NTT, Salah Satunya Kabupaten Flores Timur

- 25 Maret 2024, 18:50 WIB
Mungkin masih banyak masyarakat yang belum begitu familiar dengan Lembaga Internasional 'Catholic Relief Series' (CRS) yang fokus bergerak dalam misi kemanusiaan, bahkan sudah lama berkarya dan membantu pemerintah Indonesia baik di bidang sosial, budaya maupun ekonomi, termasuk wilayah NTT.
Mungkin masih banyak masyarakat yang belum begitu familiar dengan Lembaga Internasional 'Catholic Relief Series' (CRS) yang fokus bergerak dalam misi kemanusiaan, bahkan sudah lama berkarya dan membantu pemerintah Indonesia baik di bidang sosial, budaya maupun ekonomi, termasuk wilayah NTT. /Foto/ Ben Manser CRS/

SuaraLamaholot.com - Mungkin masih banyak masyarakat yang belum begitu familiar dengan Lembaga Internasional 'Catholic Relief Series' (CRS) yang fokus bergerak dalam misi kemanusiaan, bahkan sudah lama berkarya dan membantu pemerintah Indonesia baik di bidang sosial, budaya maupun ekonomi, termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur. Terkhususnya Flores Timur CRS telah hadir dan berkarya sejak tahun 1990an.

Diketahui Catholic Relief Services (CRS) United States Conference of Catholic Bishops (CRS-USCCB) adalah organisasi pembangunan masyarakat dan bantuan kemanusiaan yan didirikan oleh Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat pada 1943 untuk membantu masyarakat miskin, rentan, kurang beruntung, dan terdampak bencana di lebih dari 100 negara tanpa memandang ras, kebangsaan dan keyakinan.

Baca Juga: Berikut ini Titik Lokasi Program Kerja CRS di Kabupaten Kupang dan Flores Timur NTT

Selain itu, CRS telah bekerja di Indonesia sejak 1957 melalui kerjasama kemitraan dengan Kementerian Sosial R yang dituangkan dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP). Saat ini CRS Indonesia sedang menjalankan program kesiapsiagaan masyarakat di Kabupaten Belu, Flores Timur dan Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan strategi Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Adaptasi perubahan iklim (API), serta keberlanjutan mata pencarian dan peningkatan ekonomi melalui kegiatan pertanian cerdas iklim, pemasaran dan kelompok simpan pinjam internal masyarakat (SILC).

Program Kerja CRS Tahun 2024 (PAR IV CORRECT)

Mulai Januari 2024, CRS Indonesia akan menjalankan fase keempat Program Preparedness and Resilience (PAR IV) yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana yang kerap berulang di Nusa Tenggara Timur melalui Program PAR IV-CORRECT (Community Resilience to Recurring Catastrophes).

Baca Juga: Wajib Update! Info Terkini BMKG NTT Peringatan Dini Cuaca di NTT, Senin 25 hingga Rabu 27 Maret 2024

PAR IV-CORRECT fokus pada penguatan kapasitas PRB mitra lokal dan pemangku kepentingan kunci. Proyek ini mendukung upaya masyarakat melakukan penganekaragaman mata pencarian, mendorong antisipasi dan pemulihan bencana melalui simpan pinjam internal komunitas (SILC-saving and internal lending community) dan menawarkan solusi mata pencarian alternatif. Selain itu, PAR IV-CORRECT juga bertujuan untuk meningkatkan inklusi dan partisipasi bermakna dari kelompok rentan.

Belajar dari keberhasilan dan pengalaman program PAR sebelumnya, pada fase kali ini CRS akan melanjutkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan, serta OPD terkait lainnya.

Baca Juga: Legenda Perempuan Tangguh Indonesia Keturunan Tionghoa, Berjuang Melawan Penjajah Belanda di Tanah Jawa

CRS juga bekerjasama dengan mitra lokal yang telah terbukti memiliki pengalaman berharga dalam bekerja di tingkat lokal. Dalam banyak kesempatan seringkali para mitra lokal ini juga termasuk sebagai anggota komunitas sasaran sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadkeberlanjutan, relevansi, inklusi dan tingkat kepercayaan terhadap program.***

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah