Rabu Terewa di Kota Larantuka Flores Timur, Awali Silentium Agung

- 27 Maret 2024, 20:59 WIB
Segenap umat Katolik baik masyarakat lokal dan peziarah yang datang ke Larantuka beramai-ramai mengikuti ibadah Lamantasi (nyanyian ratapan sengsara) di Gereja Katredal Reinha Rosari Larantuka, Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Segenap umat Katolik baik masyarakat lokal dan peziarah yang datang ke Larantuka beramai-ramai mengikuti ibadah Lamantasi (nyanyian ratapan sengsara) di Gereja Katredal Reinha Rosari Larantuka, Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur. /Ama Boro Huko/

SuaraLamaholot.com - Segenap umat Katolik baik masyarakat lokal dan peziarah yang datang ke Larantuka beramai-ramai mengikuti ibadah Lamantasi (nyanyian ratapan sengsara) di Gereja Katredal Reinha Rosari Larantuka, Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Baca Juga: Jam Buka dan Tarif Ziarah ke Tuan Berdiri Wureh Flores Timur

Pantuan Media PRMN Suara Lamaholot, Rabu 27 Maret 2024 usai Ibadah Lamentasi berakhir 18.30 WITA, ratusan umat berbondong-bondong jalan menuju ke 'Kapela Tuan Ana' bertempat di taman kota Larantuka. Untuk menyaksikan langsung ritus budaya dan tradisi umat Katolik Larantuka 'Rabu Terewa' yang mengisahkan terjadinya kegaduhan saat Tuhan Yesus diseret dan ditangkap para algojo.

Usai kegaduhan, segenap umat katolik Kota Larantuka pun memasuki suasana keheningan atau 'Silentsium Agung' memasuki tri hari suci dan kekhusukan devosi semana santa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Kamis 28 Maret 2024, Hati-Hati dengan Dompet Anda Saat Bepergian dengan Transportasi Umum

Hal itu ditandai dengan pemukulan tiang listrik dan menyeret seng di tengah jalan oleh para pemuda kapela, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa disepanjang jalan di taman kota sebagai tanda kegaduhan umat karena Yesus diseret dan ditangkap.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Kamis 28 Maret 2024, Kendalikan Dorongan Anda untuk Menghabiskan Waktu dengan Sia-Sia

Diketahui banyak pesiarah yang menyaksikan budaya unik dan sakral ini, sisi kedua bahu jalan dipenuhi para pesiarah yang menyaksikan dan mengabadikan momen tahunan keagamaan ini.***

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x