SuaraLamaholot.com - Bank Indonesia menyampaikan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen.
"Perkembangan inflasi 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen (yoy)," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Rabu 3 Januari 2024.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41 persen month to month (mtm) sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca Juga: Kelompok Hizbullah di Lebanon Mengutuk Keras Tewasnya Salah Satu Pimpinan Hamas Selasa Kemarin
Inflasi yang terjaga berdasarkan kisaran sasaran merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Lebih lanjut Erwin menjelaskan bahwa, Bank Indonesia meyakini inflasi bisa tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024.
Secara tahunan, inflasi IHK 2023 yang telah kembali dalam kisaran sasaran ditopang oleh terjaganya berbagai komponen inflasi.
Bahkan inflasi inti 2023 terjaga rendah sebesar 1,80 persen (yoy), sejalan dengan konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia. Begitu juga dengan inflasi volatile food yang relatif terkendali sebesar 6,73 persen (yoy).
Hal itu didukung oleh eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah dalam mengendalikan harga pangan, termasuk beras dan komoditas pangan strategis lainnya, dari dampak El Nino.