Suara Lamaholot.com- Alat musik ciri khas Papua dan Maluku yaitu 'Tifa' banyak digunakan dan dipakai di daerah Indonesia bagian timur, Khususnya di wilayah Papua dan Maluku.
Di beberapa daerah ini, alat musik tifa juga memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sebagaimana dikutip dari Katadata.co.id, Jumat 23 Juni 2023. Berikut makna dan arti Tifa Papua dan Maluku.
1. Tifa di Papua
Di tanah Papua, tifa juga menjadi alat musik yang wajib ada ketika ada acara-acara ritual adat. Acara-acara adat ini kerap disandingkan dengan musik ritual, dengan tifa sebagai alat musik utamanya.
Baca Juga: Unik! Dari Injak Piring, Hingga Potong Jari, Berikut ini 6 Budaya Khas Papua
Musik-musik ritual tersebut memiliki irama yang sangat sakral, dan tifa memiliki peran penting untuk menentukan ritme dan menghasilkan tabuhan-tabuhan yang membuat ritual tersebut semakin hikmat dan khusyuk.
2. Tifa di Maluku
Tifa merupakan alat musik pukul yang punya sebutan sama, baik di daerah Papua maupun Maluku. Namun keduanya memiliki bentuk yang cukup berbeda. Tifa dari Papua memiliki pegangan di sampingnya dan berbentuk lebih ramping.
Tifa asli Maluku hanya berbentuk tabung biasa dan tidak memiliki pegangan. Alat musik yang khas ini memiliki ukiran-ukiran cantik sebagai penghiasnya dan menjadi khas daerah masing-masing. Namun bukan hanya sekedar hiasan, ukiran ini juga mengandung cerita kehidupan dan ungkapan syukur dari si pembuat tifa.
Baca Juga: Gubernur NTT Mundur, PADMA Indonesia: VBL seperti Pilatus yang Mau Cuci Tangan
Alat musik tifa ini menjadi salah satu alat musik yang mengiringi upacara-upacara adat, tari-tarian tradisional dan tarian perang.
Contohnya seperti tari Cakalele yang tariannya menggambarkan suasana peperangan masyarakat Maluku zaman dahulu. Tifa merupakan alat musik wajib untuk mengiringi tarian tersebut.
Tifa yang memiliki sebutan sama di Papua dan Maluku justru bukanlah menjadi satu-satunya sebutan untuk alat musik berbentuk tabung ini di berbagai bagian Maluku. Contohnya pada bagian Maluku tengah, tifa disebut sebagai tihal atau tahito. Modelnya pun memiliki bentuk yang berbeda.
Baca Juga: Gelombang Protes Wisuda TK-SMA, Kadis PKO Flotim: Esensi Wisuda Menjadi Kabur dan Menelan Biaya Tak Sedikit
Tihal atau tahito ini memiliki bentuk seperti gendang yang bulat pendek. Pada bagian pinggirnya terdapat anyaman tali rotan dengan beberapa kayu kecil yang disebut badeng diikat mengelilinginya. Bagian sisi yang dipukul juga umumnya memakai kulit kambing yang dikeringkan sebagai alas untuk dipukul. Bagian sisi yang lain akan dibiarkan terbuka saja.***