Network
SuaraLamaholot.com - Prosesi Laut Arak Tuan Meninu dari Kapela Tuan Meninu menuju Pante Kuce di Larantuka tidak terlepas dari kisah Nelayan Lamalera kabupaten Lembata.
Dalam prosesi bahari banyak armada kapal yang ikut terlibat termasuk perahu nelayan (Peledang) dari Lamalera dengan devosi khusus untuk kampung Nelayan Lamalera.
Salah seorang Nelayan Lamalera, Alfonsius Menua Bataona yang datang membawa 'Peledang' mengungkapkan bahwa keterlibatannya merupakan ungkapan syukur dan komitmen para nelayan.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 500 Meter
Alfons menceritakan bahwa dahulu pada tahun 1994 sekitar 4 perahu (Peledang) mereka pernah terseret ikan paus buruan mereka hingga memasuki wilayah perairan Australia, selama terombang-ambing di lautan mereka akhirnya diselamatkan kapal yang dinahkodai oleh kapten kapal asal Larantuka.
Oleh karena itu, nelayan Lamalera meyakini berkat bantuan itu berasap dari Tuhan Meninu, atas peristiwa iman dan keselamatan itu para nelayan Lamalera mengikthiarkan diri untuk mengikuti 'Prosesi Laut' setiap tahun di Larantuka.
Baca Juga: Semana Santa 2024, Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi: Persiapan Sangat Bagus
Ia pun berharap agar generasi Lamalera berikutnya tetap mempertahankan tradisi dan devosi kepada Tuhan Meninu dalam perayaan Semana Santa.
Sementara itu pewaris keturunan kelima suku Qinta Besa, Petrus Musu Fernandez, kepada wartawan belum lama ini berkisah, pada tahun 1994 sekelompok nelayan asal Lamalera sedang berburu mamalia paus di sekitar perairan Lembata.
