Tiga Negara Rumpun Melayu Serukan Gencatan Senjata di Gaza Palestina Karena Berdampak pada Perekonomian Global

- 18 November 2023, 16:54 WIB
Para pemimpin dari Asia Tenggara yakni Indonesia, Brunei, dan Malaysia menyerukan gencatan senjata dan proses perdamaian berkelanjutan demi menghentikan permusuhan di Jalur Gaza.
Para pemimpin dari Asia Tenggara yakni Indonesia, Brunei, dan Malaysia menyerukan gencatan senjata dan proses perdamaian berkelanjutan demi menghentikan permusuhan di Jalur Gaza. /Pikiran Rakyat.com/

SuaraLamaholot.com - Para pemimpin dari Asia Tenggara yakni Indonesia, Brunei, dan Malaysia menyerukan gencatan senjata dan proses perdamaian berkelanjutan demi menghentikan permusuhan di Jalur Gaza.

Menurut keterangan dari Kemlu RI dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Sabtu pada pertemuan tingkat tinggi negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francisco, ketiga pemimpin tersebut menyampaikan keprihatinan mendalam atas penderitaan manusia yang memilukan dan dampak buruk dari seluruh perang dan konflik di seluruh dunia.

Mereka juga menekankan bahwa konflik bisa sangat berdampak signifikan terhadap perekonomian global.

Baca Juga: Prabowo Sebut Pesawat Tempur yang Jatuh Itu dalam Keadaan Siap Tempur, Namun Itulah Risiko TNI Saat Bertugas

Para pemimpin tersebut juga menegaskan kembali pesan-pesan resolusi KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, tentang agresi Israel terhadap rakyat Palestina.

Mereka juga menyerukan penyediaan barang dan jasa penting bagi warga sipil di seluruh wilayah Jalur Gaza, dan meminta agar barang dan jasa didistribusikan secara segera, berkelanjutan, memadai, dan tanpa hambatan.

Selain itu ketiga pemimpin tersebut menegaskan kembali bahwa solusi yang adil dan abadi terhadap konflik Israel-Palestina hanya dapat dicapai melalui cara-cara damai, berdasarkan resolusi PBB, termasuk Resolusi Majelis Umum PBB yang diadopsi pada 23 Oktober 2023 dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2712, dan sesuai dengan hukum internasional, solusi dua negara, berdasarkan perbatasan sebelum 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Baca Juga: Wonderful! Bukan Hanya Kopi, Indonesia juga Terkenal dengan Kualitas Teh dengan Sejuta Manfaatnya

Perbatasan sebelum tahun 1967 merujuk pada batas-batas yang ada antara Israel dan negara-negara tetangganya yang disepakati dalam Perjanjian Gencatan Senjata 1949. Namun, Israel mengabaikan batas tersebut dalam Perang Enam Hari 1967 dan merebut wilayah-wilayah, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Seruan para pemimpin Indonesia, Brunei, dan Malaysia akan melakukan gencatan senjata kemanusiaan muncul di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza, di mana lebih dari 2 juta warga Palestina terjebak di wilayah yang diblokade Israel.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah