Karya Puisi Dominikus Temaluru, Elegi di Elok Pagi

- 30 Maret 2024, 10:31 WIB
Foto diambil dari Bukit Postoh, Larantuka, Flores Timur. Situs makam Raja Larantuka
Foto diambil dari Bukit Postoh, Larantuka, Flores Timur. Situs makam Raja Larantuka /Ama Boro Huko/

Di sudut paling belakang
Pak tua itu memakai opa, dgn selempang biru
Membisu..
Mulutx bergetar..

Ah..semana sancta yg sudah asing,
Mereka menjarah keasliannya,
Mereka menjarah keunikannya,
Mereka menjarah keluhurannya..
Semua cuma seremonial minim makna..
Orang-orang berebutan..
merasa paling memiliki..

Lalu Tuhan menjadi obyek jarahan, ketamakan..
Baik awam juga klerus..
Tuhan bukan lagi subyek.

Baca Juga: Lagu dan Doa Kedukaan Peziarah Menggema Dalam Persisan Anta Tuan di Kota Larantuka Flores Timur

Di kapel yg lengang itu..
Ada daras doa dan ujud2 suci..
Ada hikmat tentang Bunda yang berduka..
Tp di luar sana..
Tiap org merasa kudus...
Merasa paling berhak
Lalu lupa bhw seharusx semua milik dan untuk Tuhan..
Seharusnya, Bunda yg renta..
Menjadi ujung asa yg utuh
Menjadi simpul
keluh kesah yg mengikat sukma..

500 tahun berlalu..
Semua berubah,
Orang2 kadang sinisme
Tapi terperangkap
dengan gemerlap modernisasi yg sombong..

Semua bisa beralih..
Tapi tidak dengan tatapanNya..
Masih sama selamanya..
Di nadir saman pun..
Masih akan tetap sama..

Semoga..
Di punggung jalan yang berbalut hitam
Sepanjang Via Dolorosa..
Tetap Ada lantunan redup nan sakral..
Salam Maria yg heroik..
Bapa kami yg agung..

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Sabtu 30 Maret 2024, Jauhi Saja Orang-Orang yang Penuh Dengan Hal-Hal Negatif!

Dari bibir kering mama rosa dari Lemanu..demi anaknya yg mau skripsi..
Dari bibir bergetar ema Lena dari kota Sau..
untuk suaminya di Kinabalu, 5 tahun tanpa berita.
Dari bibir bu Ningsih asal Muntilan..
Untuk usaha kulinernya yg melemah..
Ah..Bunda Ile Mandiri yg mistis..

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: Dominikus M Temaluru S.fil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah