Kondisi ini berimbas pada hasil tangkapan mereka yang menurun drastis. Akibatnya, juga berdampak pada ekonomi keluarga.
Jeritan nelayan kerang hijau yang kesulitan sedang mencerminkan dampak nyata krisis iklim, kenaikan suhu air laut dan pola cuaca yang tidak stabil mengubah ekosistem perairan.
Baca Juga: Wah! Personel Polres Flotim Menyasar Pusat Perbelanjaan, Sekolah dan Objek Vital, Kenapa?
Bahkan sebagian dari mereka merupakan keluarga nelayan yang turun-temurun menjalankan usaha tangkapan kerang hijau.
Kini, banyak di antara mereka mengalami penurunan pendapatan yang signifikan karena hasil tangkapnya semakin berkurang.
“Bos kami saja sampai nangis karena kerangnya begini,” demikian sepenggal ucapan Darwan (46), nelayan kerang hijau di Muara Angke.
Baca Juga: Bagi Kaum Muda Khusunya Para Wanita, Tahun 2024 Akan Ada Trend Baru Untuk Merias Rambut
Adanya perubahan iklim yang melanda wilayah Indonesia ternyata berdampak pada hasil tangkapan nelayan kerang hijau di wilayah pesisir Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Darwan bercerita, adanya perubahan iklim memang sangat berdampak pada hasil budi daya kerang hijau yang dilakukan bersama kelompoknya.
Menurutnya pria paruh baya itu bekerja pada pengusaha budi daya kerang hijau. Pendapatan bergantung pada hasil panen.
Jika banyak, maka juga berdampak positif untuk pemasukan bagi keluarganya.