Empat Kelurahan di kabupaten Lembata Masuk Zona Merah Rabies

- 7 Juni 2024, 20:22 WIB
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, SP/Foto: Istimewa
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, SP/Foto: Istimewa /

Dinas terkait telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini, termasuk rapat dengan penjabat bupati dan berbagai stakeholder untuk mengeluarkan surat kewaspadaan kepada masyarakat serta melanjutkan program vaksinasi di empat kelurahan tersebut.

Baca Juga: AMMPERA Kupang Soroti Dampak Negatif Pengembangan Geothermal di kabupaten Lembata

"Kami terus melakukan vaksinasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rabies. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti kepolisian, TNI, Pol PP, dan pemerintah kelurahan untuk memastikan program ini berjalan efektif," ujar Kanis Tuaq.

Selain rabies, Lembata juga menghadapi masalah virus African Swine Fever (ASF) yang berdampak serius pada ekonomi masyarakat. 

Baca Juga: Selebgram Ade Chaerunisa Diduga Menghina Orang NTT, Fritz Alor Boy: Jangan Baperan Dikritik

Hingga saat ini, sekitar 200 ekor babi mati akibat ASF dengan kerugian mencapai 1,5 miliar rupiah. Penanganan terhadap ASF juga terus dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Untuk meminimalisir dampak dari rabies dan ASF, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata berencana mengajukan anggaran tambahan untuk pengadaan vaksin dan obat-obatan yang diperlukan.

Baca Juga: Hadiri Komodo Travel Mart, Angela Tanoesoedibjo Puji Keindahan Destinasi Wisata di NTT

"Edukasi terus kami lakukan agar masyarakat sadar akan bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi. Kami juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam mengendalikan populasi anjing liar. Jika ada anjing yang tidak bisa dikendalikan, kami akan melakukan eliminasi," tambah Kanis.

Surat edaran terkait kewaspadaan dan edukasi masyarakat sudah dikeluarkan sejak 6 Juni 2024, dengan harapan masyarakat lebih paham dan waspada terhadap penyakit berbahaya ini.

Halaman:

Editor: Emanuel Bataona

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah