Suara Lamaholot.com- Proses pembuatan tifa ini memerlukan waktu maksimal 1 minggu, mulai dari proses penebangan, melubangi, pemangkasan, mengukir dan pemasangan kulit hewan. Kulit yang digunakan pada umumnya adalah kulit Biawak (bui-serui, weke-Kamoro, kasib-Biak,) orang Marind menggunakan kulit Rusa.
Untuk merekatkan kulit pada mulut tifa orang papua menggunakan darah dan kapur ada juga yang menggunakan getah pohon manggruf. Sebagaimana dikutip dari Katadata.co.id, Jumad 23 Juni 2023.
Ukiran yang ditampilkan merupakan interpretasi dari kehidupan masa lalu yang merupakan kepercayaan nenek moyang orang papua.
Baca Juga: Menarik! Berikut Sejarah Alat Musik Khas Papua 'Tifa', Ada Semangat Pengorbanan
Orang papua, kamoro sering menonjolkan motif telur burung maleo, sirip ikan, makota kepala, buah-buah hutan, Orang Biak menonjolkan motif manusia seutuhnya, perahu yang digambarkan secara abstrak, orang Serui dan Marind menonjolkan lingkaran-lingkaran spiral dan lain sebagainya yang melambangkan kehidupan mereka.
Warnapun menjadi salah satu bagian terpenting dalam membuat tifa, bagi orang Papua warna dasar adalah Putih, Merah dan Hitam.
Baca Juga: Ternyata ini! Arti dari Alat Musik 'Tifa' Papua dan Maluku
Warnah merah terbuat dari tanah liat, biji-bijian, warnah putih terbuat dari kapu dan warnah hitam terbuat dari biji-bijian dan arang. Tetapi dengan perkembangan zaman warna alami ini mulai diganti dengan warna yang lebih modern yaitu cat.
Alat-alat yang digunakan dalam membuat tifa hanya dari alat sederhana yaitu, Kampak, parang, Pahat, linggis (besi penikam).***