Diduga Ada Perbedaan Waktu, dan Ini Lokasi Korban RO alias Lopez Lompat versi Kapolres Flores Timur

15 April 2024, 18:55 WIB
Suasana saat aksi 1000 lilin di Mapolres Flores Timur /Dokumen Suara Lamaholot/

 

 

 

SuaraLamaholot.com -  Diduga terdapat perbedaan waktu pada kasus yang menimpa korban  RO alias Lopez. Pasalnya, berdasarkan keterangan narasumber  yang bekerja di PKM Baniona, korban RO alias Lopez  sekira pukul 16. 18 wita keluar dari PKM Baniona menuju ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez.  Sedangkan, berdasarkan pernyataan dari Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita, RO alias Lopez tiba di   RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka itu sekitar pukul 16.14 waktu indonesia tengah (Wita).

Kepada suaralamaholot.com, oknum narasumber di PKM Baniona menuturkan, korban RO alias Lopez  dilarikan ke Puskesmas Baniona mungkin sekitar pukul 15.30 atau 15.40. 

"Dia (korban RO alias Lopez,red)  itu  mungkin sekitar pukul 15.30 atau  15.40 wita kalau tidak salah. Jam 3 lewat 40 menit. Soalnya penanganannya itu kan sekitar 15 menit kalau tidak salah. Tadi saya ada lihat foto sekitar 16.08. Jadi, kalau seandainya dia masuk begitu; posisi sekarang saya ada di rumah jadi dia tu sekira 15.30 atau 15.40 masuk ke Puskesmas Baniona," sebut narasumber

Baca Juga: 80 Calon Anggota IMANSA Kefamenanu Resmi Dilantik

Lebih lanjut dikatakan narasumber, pasien RO alias Lopez masuk ke Puskesmas Baniona diantar oleh oknum polisi. 

Pasien RO alias Lopez kemudian mendapatkan perawatan standar pemasangan infus dan oksigen.

"Terus pada pemeriksaan, pemeriksaan pertama dia itu lukanya ada banyak di kepala bagian kanan, habis itu luka lecet jari  tangan sama jari kaki sama di lutut dua-dua. Habis itu dilakukan penanganan saya langsung gerak cepat meminta sopir ambulance untuk antar ke Larantuka karena memang kondisinya parah sekali pada waktu itu. Kalau untuk kronologinya yang jelas itu saya juga kurang tahu jatuhnya di daerah mana saya tidak tahu, cuma katanya dia itu lompat dari motor," katanya.

Dikatakan narasumber, tangan pasien RO alias Lopez kalau tidak salah waktu itu diborgol.

Menurutnya, pasien mengalami cedera kepala berat. "Kalau saya lihat itu ada  benturan benda keras, dan itu dia jatuh kelihatannya benturannya itu. Benturannya itu ada di kepala bagian kanan. Dia itu kan posisi tangannya diborgol jadi kau bayangkan saja kalau posisi orang tangannya diborgol lalu jatuh itu bagaimana? Tumpuannya juga tidak ada. Jadi ada luka lecet juga,"sebutnya.

Disinggung soal jam berapa keluar dari Puskesmas Baniona, narasumber menyebut sekira pukul 16.18 wita

"Saya tu kan ada foto sekitar pukul 16.08. Habis itu  setelah saya foto,  rujukan itu harus ada prepare semua to panggil sopir ambulance; apa semua. Paling-paling sekitar  15 menit langsung jalan e. 10 menit dari pukul 16. 08 wita kalau tidak salah; itu berapa tu 16 18 wita dilarikan ke rumah sakit umum,"ucapnya 

Sementara itu,   Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita, Kamis 14 Maret 2024 di Aula Mapolres Flotim, mengatakan pada hari Sabtu 9 Maret sekitar pukul 15.30 waktu indonesia tengah,  penyidik melakukan penangkapan terhadap LO alias Lopez. 

Jadi, kata dia, ketika dilakukan penggeledahan tepatnya di Desa Terong, Kecamatan Adonara Timur ditemukan barang bukti pada yang bersangkutan yaitu paket shabu. 

"Ada 9 paket kecil dan 1 paket besar. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan barang bukti lain, yaitu uang tunai  sejumlah Rp6.870.000, jadi ini uang tunai yang diamankan dari pelaku. Kemudian dapat kita lihat di sini ada pipet. Pipet kaca ini kalau menurut keterangan salah satu teman LO, ini pipet LO. Jadi,  yang biasa digunakan untuk mengkonsumsi shabu," kata I Nyoman Putra Sandita.

Kemudian, sambungnya, penyidik melakukan langkah-langkah mulai dari pemeriksaan, penggeledahan badan, penggeledahan barang yang dibawa LO

"Ini adalah tas yang melekat langsung di badan tersangka LO ini yang saat itu didampingi oleh seorang temannya berinisial VN,"kata AKBP I Nyoman Putra Sandita.

 Ia menambahkan VN merupakan saksi dan di depan PLTD Baniona, Desa Baniona RO alias Lopez melompat.

 

"VN ini yang sejak awal di TKP Desa Terong pada pukul 15.30 diamankan  oleh penyidik sampai terjadinya yang bersangkutan (RO alias Lopez,red) melakukan perlawanan kepada petugas kami ketika dari Desa Terong itu akan dibawa ke Polres Flores Timur. Dapat rekan-rekan ketahui bahwa Pulau Adonara terpisah dari Larantuka. Jadi, kalau ke TKP ini menggunakan kapal kayu. Jadi ketika akan dibawa dari TKP penangkapan ke menuju Polres, di depan PLTD Boniona, Desa Baniona yang bersangkutan ini melompat,"ucapnya 

Menurut Kapolres Flores Timur RO alias Lopez sempat melakukan perlawanan 

"Dia sempat melawan dan membenturkan kepalanya ke petugas yang mengapit, karena menggunakan sepeda motor. Petugas  yang di belakang  pun terjatuh  untung petugas kami cepat, dia bisa menyampaikan kepada teman yang membawa kendaraan untuk menghentikan motor, dan tersangka ini sudah melompat dan kepalanya sudah terbentur di aspal," katanya 

Sehingga, kata dia,  penyidik melakukan langkah-langkah menyelamatkan si tersangka dengan membawanya ke puskesmas terdekat. 

Dikatakan I Nyoman Putra Sandita, kondisi RO alias Lopez tidak sadarkan diri saat ditangani di PKM Baniona

 

"Setelah dilakukan tindakan medis ditangani oleh dokter dan perawat ternyata tidak memadai peralatannya  di sana, karena yang  bersangkutan dalam kondisi tidak sadar yaitu benturan di kepala diduga oleh tenaga medis di Puskesmas ada pendarahan di kepala sehingga penyidik membawa yang bersangkutan dirujuk ke Larantuka,"ucapnya.

 

Setelah tiba di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka itu sekitar pukul 16.14 waktu indonesia tengah, kata dia, dilakukan penanganan medis diberikan bantuan oksigen oleh petugas medis, 

"Dan dinyatakan pada pukul 17.25 ini menurut yang menangani, yang bersangkutan tidak tertolong lagi,"sebutnya.

Selanjutnya, beber I Nyoman Putra Sandita,  langkah-langkah yang dilakuan oleh penyidik berkoordinasi dengan pihak keluarga kemudian malam itu juga difasilitasi oleh Kapolsek Adonara Timur diantar sampai di pelabuhan Tobilota. 

Baca Juga: Lolos Dari Jeratan Pidana Pemilu, Kades Kalike Aimatan di Flores Timur Berpotensi Lolos Sanksi Administrasi

"Selanjutnya, kami fasilitasi keluarga bertemu langsung dan berdialog di Polres ingin menayakan kronologinya kenapa tersangka ini bisa melompat dari motor sehingga kepalanya terbentur aspal sampai meninggal dunia di RSUD Larantuka. Setelah diberikan penjelasan dan juga dari pihak keluarga meminta untuk bertemu langsung dan berdiskusi dengan saksi VN. Setelah dipertemukan dari situ ada rekaman video juga diambil oleh petugas kami, keluarga meminta agar VN inj yang sama-sama dari TKP di Desa Terong ketika ditangkap, kemudian dalam perjalanan sampai yang bersangkutan melawan petugas dan membenturkan kepala sampai dia melompat dan kepalanya jatuh membentur aspal. Setelah dijelaskan oleh VN ini akhirnya pihak keluarga menerima kemudian mayat tersangka ini dibawa dan dimakamkan di kampung halamannya,"bebernya.***

 

Editor: Vinsensius P. Huler

Tags

Terkini

Terpopuler