Sejak saat itu, kementerian belum merilis data terperinci sehingga sulit bagi para peneliti untuk menguatkan angka-angka terbaru.
Namun, PBB yang sudah lama menjalin kerja sama dengan otoritas kesehatan Palestina terus menjamin kualitas data tersebut.
Baca Juga: Terkait Tranformasi Indonesia, Rektor UI Profesor Ari Kuncoro Sampaikan Hal Ini
Sementara WHO mencatat bahwa dibandingkan dengan konflik-konflik sebelumnya di Gaza angka-angka tersebut menunjukkan lebih banyak warga sipil yang terbunuh, termasuk lebih banyak perempuan dan anak-anak.
Para pejabat Israel bulan ini mengatakan mereka yakin data yang dirilis hingga saat ini akurat; mereka memperkirakan sepertiga dari mereka yang tewas di Gaza adalah pejuang musuh, tanpa memberikan angka rinci.
Kementerian Kesehatan Palestina, yang berlokasi di Tepi Barat yang diduduki dan membayar gaji para pegawai kementerian Gaza, mengatakan pihaknya telah kehilangan hampir semua kontak baru-baru ini dengan rumah sakit di wilayah tersebut.
Baca Juga: Berikut Ini Profil Singkat 11 Panelis Debat Cawapres Hari Ini
Mereka juga tidak mempunyai informasi mengenai nasib beberapa ratus petugas kesehatan yang ditangkap oleh pasukan Israel, ungkapnya.
Saat ditanya tentang penangkapan tersebut, IDF berdalih mereka telah menahan beberapa staf rumah sakit berdasarkan intelijen bahwa Hamas menggunakan fasilitas medis untuk operasinya.
Mereka yang tidak terlibat dalam kegiatan tersebut dibebaskan setelah diinterogasi, tegas IDF, tanpa menyebutkan berapa jumlah pasti tahanannya.
Baca Juga: Kok Bisa? ODGJ di Bengkulu jadi Pemilih di Pemilu 2024 Mendatang, Begini Penjelasan KPUD