Mengenal Ritual Tikam Turo Jelang Semana Santa di Larantuka NTT, Berikut Maknanya

27 Maret 2024, 15:56 WIB
Umat Katolik dan suku semana melakukan ritual Tikam Turo jepang prosesi Semana Santa Larantuka, Flores Timur/Foto: Ebed Derozary /

 

  

SuaraLamaholot.com - Menyongsong prosesi Jumad Agung, ratusan warga kota Larantuka Selasa 26 Maret 2024 khususnya kelurahan Postoh hingga Larantuka melaksanakan ritual Tikam Turo. 

Ritual yang beberapa tahun terkahir di rubah ke hari Rabu dan Kamis dari sebelumnya hari Selasa 26 April 2024 ini berlangsung di bawah kordinir Tuan Mardomu di kelurahan dan Armida masing – masing.

Untuk diketahui, Tikam Turo artinya membuat Turo ( pagar yang akan dipakai untuk mengikat lilin ) yang akan dipakai saat Prosesi Jumad Agung. 

Baca Juga: Terima Kunjungan UPTD TTS, Ombudsman NTT Tegaskan Tidak Boleh Dipungut Biaya saat Pengujian Kendaraan

Umat setempat sudah sudah mulai mematangkan persiapan sejak dua bulan lalu hingga tradisi Tikam Turo.

“ Tikam Turo artinya menacapkan kayu Kukung di tanah sebagai tempat untuk mengikat Lante ( bilah bambu ) seperti membuat pagar. Lilin saat pelaksanaan prosesi Jumad Agung akan diikat di bilah bambu tersebut.

Baca Juga: Darius Beda Daton: Rapor Merah Layanan Pendidikan di NTT

Diketahui di Armida Amu Tuan Mesias Anak Allah terdapat 4 suku yang memegang peranan yakni suku Ama Koten, Ama kelen, Ama Hurint dan Ama Maran.

Perwakilan dari ke empat suku ini bertugas mengontrol kegiatan Tikam Turo dan pembuatan Armida.

Baca Juga: Puisi Suara Perempuan Adonara Kristina Laga Lela, Aku Dielu-elukan dan Berakhir Diolok-olok!!!

Sementara Tuan Mardomu terang berkewajiban mempersiapkan segala perlengkapan untuk membuat Turo dan Armida serta menyiapkan makanan dan minuman untuk masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini.

Terpantau, sejak pagi Tuan Mardomu menyiapkan kendaraan dan mengkordinir masyarakat untuk mengambil bilah bambu di tempat Tuan Mardomu untuk dibawa ke dua jalan yakni jalan bawah dan jalan tengah yang jadi rute prosesi.

Baca Juga: Berperan Penting dalam Penegakan Disiplin Prajutit TNI-AD, Ini Pesan Dandim 1621 TTS Kepada Anggota Provost

Setelah selesai Tikam Turo, Tuan Mardomu menyuguhkan makanan dan minuman ala kadarnya bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan ini.

Terang Jalan

Dilansir dari berbagai sumber makna teologi dari Tikam Turo yakni buka jalan, siapkan jalan ke pekuburan Yesus.

Jalan untuk mengarahkan Yesus dari salib ke kuburNya. Jika Yohanes Pembaptis dulu menyiapkan jalan yang lurus dan rata untuk kedatangan Yesus, dengan Tikam Turo Ini, kita menyiapkan jalan kembalinya Yesus. Jalan ini adalah jalan ke alam kematian.Maka itu ia harus terang dan bersinar.

Baca Juga: Dokter Lulusan UNAIR, Beri Tips jaga Kesehetan Selama Berpuasa Terlebih yang Menderita Asam Lambung

Selain itu, pelita tidak boleh diletakan di bawah gantang melainkan harus di atas kaki supaya bisa menerangi ruangan. 

Begitupun lilin, harus diikat di atas perangkat Turo supaya bisa menerangi jalannya prosesi pemakaman ini. 

Dengan “ Pasang Turo “ menyiapkan jalan kembalinya Yesus ini, kita juga diingatkan menyiapkan jalan kembali kita masing – masing.

Baca Juga: Bisa Masuk Daftar Diet Harianmu, Buah Alpukat juga Bisa jadi Pilihan saat Berbuka Puasa

Melakukan banyak perbuatan baik supaya jalan kembali kita pun terang benderang seperti yang kita lakukan untuk jalan kembali Yesus ini.

Editor: Emanuel Bataona

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler