Eskalasi Konflik Israel dan Hamaz Palestina, Akibatkan Ribuan Jiwa Tewas, Sebagian Besar Perempuan dan Anak

- 1 Maret 2024, 09:57 WIB
Konflik berkepanjangan antara Israel dan kubu pejuang Hamas Palestina di Jalur Gaza, akibatkan ribuan jiwa nyawa manusia melayang. Dengan mayoritas dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Konflik berkepanjangan antara Israel dan kubu pejuang Hamas Palestina di Jalur Gaza, akibatkan ribuan jiwa nyawa manusia melayang. Dengan mayoritas dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. /Akun X/

SuaraLamaholot.com - Konflik berkepanjangan antara Israel dan kubu pejuang Hamas Palestina di Jalur Gaza, akibatkan ribuan jiwa nyawa manusia melayang. Dengan mayoritas dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Hal itu dibenarkan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis kemarin 29 Februari 2024 yang mengatakan bahwa, “Korban tewas di Gaza telah melampaui 30.000 orang – sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” tulis Tedros dalam platform X.

Baca Juga: Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata NTT Kembali Erupsi Belasan Kali, Jumat Dini Hari 1 Maret 2024

Tedros juga menerangkan bahwa terdapat lebih dari 70.000 warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel tersebut.

Baca Juga: Pendarat Bulan Pertama AS, Sukses Hasilkan Tenaga Surya di Bulan

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Gaza dan melanggar perbatasan, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya.

Bahkan Israel terus melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Baca Juga: Flores Timur Terpilih Mendapat Program Smart City, Begini Penjelasan Para Ahli

Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata telah diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.

Akibat hal itu, diketahui lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.***

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x