Suara Lamaholot.com - Bank Dunia pada 2016 juga mendata hampir dua pertiga dari kabupaten pengirim pekerja migran Indonesia merupakan daerah yang relatif lebih miskin, dengan tingkat kemiskinan rata-ratanya lebih tinggi dari pada tingkat kemiskinan nasional.
Tak hanya itu, pekerja migran dari Indonesia tercatat kebanyakan kurang berpendidikan, meskipun secara bertahap mereka menjadi lebih berpendidikan dari sebelumnya.
Maka dari itu, menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia yang lebih inklusif dan dengan upah yang lebih baik akan memberikan calon pekerja migran peluang yang menarik dan kompetitif di Tanah Air sebagai alternatif yang layak dipertimbangkan selain bekerja di luar negeri.
Baca Juga: Nasib Pekerja Migran Wajib Dilindungi! Karena Itu Reformasi Tata kelola Itu Penting, Sesuai Amanat Presiden
Calon pekerja migran mungkin tidak akan lagi berniat bermigrasi dan berpisah dengan keluarganya sebagai satu-satunya pilihan, tetapi hanya sebagai salah satu alternatif yang kompetitif, seandainya berbagai kesempatan kerja yang menarik tersedia di dalam negeri.
Keadaan tersebut yang nampaknya memang ingin diwujudkan oleh Pemerintah dan menjadi tujuan jangka panjang pemerintah.
Baca Juga: Beri Kontribusi Positif untuk Ekonomi Indonesia PMI Butuh Perlindungan Kerja di Luar Negeri
Tetapi, mengingat salah satu penyebab terjadinya perlambatan laju penciptaan lapangan pekerjaan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir akibat COVID-19 dan kebutuhan akan reformasi struktural secara mendalam, pencapaian tujuan ini akan memakan waktu yang cukup panjang dan upaya yang besar untuk itu.***