BNPB Sebut Indonesia Peringkat 35 Dunia, Negara Memiliki Risiko Bencana Paling Tinggi

- 12 Januari 2024, 16:33 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara dari 35 negara di dunia yang memiliki potensi risiko bencana paling tinggi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara dari 35 negara di dunia yang memiliki potensi risiko bencana paling tinggi. /BPBD Kabuaten Wonosobo/

SuaraLamaholot.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara dari 35 negara di dunia yang memiliki potensi risiko bencana paling tinggi.

“Memang Indonesia ini terkenal dengan negara yang potensi bencananya sangat tinggi,” sebutnya dalam Kaleidoskop Bencana 2023 dan Outlook Bencana 2024 di Jakarta, Jumat 12 Januari 2024.

Selain itu, Suharyanto menyebutkan sepanjang 2020 sampai 2023, Indonesia telah mengalami ribuan kali bencana, seperti pada 2023, mencapai 4.940 kali bencana, sedangkan pada 2020-2021 sebanyak 6.000 kali bencana.

Baca Juga: Sempat Ditutup Akibat Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Gewayantana Larantuka Flores Timur Kembali Beroperasi

Untuk kejadian bencana 2023 yang mencapai 4.940 kali itu didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem.

Meski kejadian bencana di Indonesia terus meningkat, dampaknya tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah kejadian.

Contohnya, untuk rumah rusak terdapat penurunan, yaitu pada 2021 sebanyak 158.659 rumah, pada 2022 sebanyak 95.403 rumah, dan pada 2023 menurun lagi meski intensitas kejadian bencana semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Pemkab Flores Timur Tetapkan Masa Tanggap Darurat Hingga 24 Januari 2024

Selain itu, Jawa Barat juga merupakan daerah yang paling sering ditimpa bencana, namun rumah yang paling banyak rusak justru terdapat di Nusa Tenggara meski kejadian di daerah tersebut sedikit.

Hal itu terjadi karena pada 2022-2023, bencana di Nusa Tenggara bukan berupa banjir dan longsor, melainkan bencana siklon tropis.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah